Indonesia Menjadi Contoh di Bidang Pertanian
KEMENTERIAN Pertanian mengklaim sektor pertanian Indonesia telah menjadi tolok ukur bagi beberapa negara berkembang
di dunia, terutama Afrika.
"Walaupun masih ada dinamika-dinamika di pertanian dalam negeri, kita sudah dinilai sebagai satu negara
yang berhasil," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Hari Priyono kepada Media Indonesia, kemarin.
Hal itu antara lain terbukti
dengan adanya permintaan berbagai bantuan yang berasal dari luar negeri. Salah satunya ialah Namibia. Hari mengatakan negara yang
terletak di selatan Afrika itu meminta bantuan kepada para ahli Tanah Air untuk membangun cetak sawah. Selain itu, pemerintah Indonesia
juga tengah membantu pengembangan padi di Madagaskar dan Tanzania serta mengembangkan teknologi alat mesin pertanian di negara-negara
Kepulauan Pasifik seperti Fiji dan Vanuatu.
"Kita ajari mereka bikin sawah. Selama ini kan sumber kekayaan negara-negara Afrika itu
tambang. Basis pangan mereka dari luar. Mereka jual tambang untuk membeli pangan sementara tambang semakin terbatas dan pangan semakin
mahal," terangnya.
Indonesia, kata Hari, memang sangat diharapkan menjadi role model (percontohan) dalam sektor pertanian bagi negara-negara
berkembang yang terlibat dalam Kerja Sama Selatan-Selatan.
"Kita terus berupaya untuk mengirimkan para ahli ke negara-negara yang meminta
bantuan. "Keberhasilan Indonesia di bidang pertanian memang diakui dunia internasional. Belum lama ini, pertanian Indonesia masuk
25 besar dunia atau satu-satunya negara di ASEAN yang masuk ke Index Keberlanjutan Pangan atau Food Sustainability Index (FSI) karena
dianggap memenuhi syarat 2/3 penduduk dunia dan sudah mencakup 87% dari total produk domestik bruto (PDB) dunia.
Peringkat itu merupakan
hasil lembaga riset dan analisis ekonomi internasional berpusat di Inggris, The Economist Intelligent Unit (EIU) dan Barilla Center
for Food and Nutrition (BCFN) Foundation. Indonesia berada di peringkat 21 dari total 113 negara dengan skor 50,77 setelah Brasil
serta berada di atas Uni Emirat Arab, Mesir, Arab Saudi, dan India. Pra/E-2
Sumber : mediaindonesia.com
Rabu , 05 Juli 2017
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan selama ini tengkulak atau middleman menikmati
keuntungan paling besar dari hasil produk pertanian di tanah air. Hal tersebut ia katakan saat memberikan tanda penghargaan berupa
PIN dan Surat Penghargaan kepada 11 Satgas pangan Polri di gedung Rupatama Markas Besar (Mabes) Polri, Trunojoyo, Jakarta (5/7).
Kementan Tambah Anggaran Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian
Sabtu , 08 Juli
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian mengatakan anggaran hingga dua kali lipat untuk mengembangkan Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP). Penambahan anggaran dilakukan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2017.Kontrol Harga, Kemendag Segera Tetapkan Harga Eceran Tertinggi Beras
Kompas.com - 17/07/2017
JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan mengeluarkan Harga Eceran Tertinggi (HET)
pada komoditas beras. Pemerintah berharap agar harga jual beras tidak akan melebihi kententuan HET pemerintah tersebut.