Selasa, 13 June 2017 Penulis: Achmad Zulfikar Fazli
PEMERINTAH berkeinginan memperkuat peran Perum Bulog dalam ketahanan pangan. Caranya
dengan harmonisasi penguatan antarlembaga.
"Karena di mana pun semua negara sekarang memerlukan sebuah lembaga apa pun namanya untuk
dalam rangka ketahanan pangan," kata Dirut Bulog Djarot Kusumayakti di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (13/6).
Ia mengungkapkan, ada
beberapa usulan yang dilontarkan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Perekonomian Darmin Nasution, serta Menteri Pertanian Amran Sulaiman
untuk memperkuat peran Bulog dalam ketahanan pangan.
Usulan tersebut akan diharmonisasi sebelum akhirnya diperhalus untuk SOP-nya di
Kemenko Perekonomian. Tapi, ia tak menjelaskan apa saja usulannya.
"Itu, usulan kan banyak, tadi. Ini kan harus diharmonisasi di Pak
Menko Perekonomian. Penguatan kelembagaan, penugasan, penguatan keuangan, semua sisi," ungkap dia.
Ia pun mengaku belum tahu kewenangan
lebih apa yang bakal diberikan kepada Bulog. Sebab, kata dia, hal ini masih akan dibahas kembali di Kemenko Perekonomian. "Kalau itu
(kewenangan lebih Bulog) belum tahu, karena kan belum diputus, masih mau dibahas di kantor Menko," kata dia.
Sebelumnya, Presiden Joko
Widodo kembali mengingatkan pentingnya kedaulatan pangan dan ketahanan pangan. Karena itu menjadi pertaruhan bagi bangsa Indonesia.
"Pangan
adalah soal hidup dan matinya bangsa," tegas Jokowi dalam pengantar rapat terbatas mengenai ketahanan pangan nasional di Kantor Presiden,
Jakarta, Selasa (13/6).
Menurut dia, rakyat juga saat ini bukan hanya butuh ketersediaan pangan dengan kualitas yang baik, bergizi,
dan harganya terjangkau. Mereka ingin pemerintah harus bisa menjaga agar para petani sebagai produsen pangan tidak selalu dikalahkan
sehingga bisa hidup sejahtera.
"Diperlukan kehadiran negara untuk memastikan rakyat tidak kesulitan dalam mendapatkan bahan pangan.
Karena barangnya tersedia di pasar serta rakyat bisa membelinya dengan harga yang terjangkau," ujar dia. (MTVN/X-12)
Sumber : mediaindonesia.com