Kamis, 15 June 2017 Penulis: Andhika Prasetyo
PEMERINTAH dianggap telah memasuki fase yang lebih serius dalam hal menangani persoalan
pangan. Hal itu dapat terlihat dari munculnya wacana penguatan peran dan kelembagaan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik dalam rapat
terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo pada Rabu (14/6).
Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR
RI) Herman Khaeron melihat hal tersebut sebagai sebuah tanda akan terciptanya sebuah lembaga pangan nasional yang khusus didirikan
untuk mengatasi seluruh persoalan pangan strategis.
“Kami mendapatkan informasi valid terkait pembentukan Badan Ketahanan Pangan. Kami
mendapat informasi bahwa presiden sudah menyetujuinya,” ujar Herman tanpa menyebutkan sumber informasi tersebut, di Gedung Parlemen,
Jakarta, Kamis (15/6).
Keyakinannya juga dikuatkan dengan hasil draf Peraturan Presiden terkait Badan Ketahan Pangan yang menurutnya
sudah matang.
“Drafnya sudah dibahas dan saya pernah dilibatkan. Sekarang sudah matang. Tinggal bagaimana keinginan presiden saja,”
paparnya.
Walaupun belum benar-benar terealisasi, Herman mengaku sangat menyambut baik dan menilai pemerintah memang serius untuk mengakhiri
segala persoalan pangan yang terjadi di Tanah Air.
“Kami sudah pelajari ini sejak lama. Komisi IV sudah mengawal sejak Undang-Undang
Pangan Nomor 18 Tahun 2012 dibentuk. Di situ memang diamanatkan pendirian lembaga pangan nasional,” tuturnya.
Sedianya, pembentukan
lembaga pangan nasional sudah harus didirikan pada November 2015 silam, tepat tiga tahun setelah UU Pangan diundangkan.
“Tetapi molor.
Walaupun begitu tidak ada kata terlambat. Kalau memang presiden memberikan dorongan positif kami harap secepatnya bisa dilaksanakan,”
lanjutnya.
Ia menekankan begitu banyak permasalahan pangan di dalam negeri yang memang harus diselesaikan secara kelembagaan. Pasalnya,
pemerintah tidak bisa terus menaruh tanggung jawab yang terlalu besar kepada Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang selama ini diletakkan
di garda terdepan untuk mencari solusi persoalan pangan.
Sumber : mediaindonesia.com