Pendapatan Petani Masih di Bawah UMP
Fakta menarik dari hasil Sensus Pertanian 2013 (ST2013) menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan rumah tangga pertanian
dari usaha pertanian mencapai Rp 12,41 juta per tahun atau Rp 1 03 juta per bulan. Angka ini masih di bawah Upah Minimum Provinsi
(UMP) terendah tahun 2014 di Indonesia yaitu Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar Rp 1,15 juta. Pendapatan petani dari sektor pertanian
hanya berkontribusi sebesar 46, 74 persen dari total pendapatan rumah tangga pertanian yang sebesar Rp 26,56 juta per tahun.
Sensus Pertanian 2013 (ST 2013) merupakan sensus keenam yang diselenggarakan BPS sesuai amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
16 Tahun 1997 tentang Statistik yang diselenggarakan setiap 10 tahun sekali pada tahun yang berakhiran angka 3. Kegiatan ST 2013 dilakukan
secara bertahap mulai dari Pemutakhiran Direktori Perusahaan Pertanian pada tahun 2012, Pencacahan Lengkap Usaha Pertanian pada bulan
Mei 2013 Survei Pendapatan Rumah Tangga Usaha Pertanian (SPP) pada bulan November 2013 serta Survei Rumah Tangga Usaha Subsektor Pertanian
pada bulan Mei-Juli 2014.
Hasil pencacahan lengkap usaha pertanian menunjukkan bahwa jumlah usaha pertanian
di Indonesia didominasi oleh usaha rumah tangga. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya jumlah rumah tangga usaha pertanian jika dibandingkan
perusahaan pertanian berbadan hukum dan usaha pertanian lainnya. Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Indonesia tercatat ada 26,
14 juta. Sementara jumlah usaha pertanian berbadan hukum ada 4,21 ribu perusahaan dan usaha pertanian lainnya sebanyak 5,98 ribu unit.
Fakta lain
Beberapa fakta lain, jumlah rumah tangga usaha tanaman padi mencapai 14, 15 juta rumah tangga.
Jumlah ini mengalami penurunan 0,41 persen dibandingkan hasil ST 2003. Jumlah rumah tangga usaha tanaman bawang merah mencapai 22622
ribu rumah tangga atau mengalami penurunan sebesar 31 ,06 persen dibandingkan hasil ST2003. Jumlah rumah tangga usaha tanaman kelapa
sawit sebesar 1,46 juta rumah tangga atau meningkat 114,96 persen dibandingkan hasil ST2003. Untuk rumah tangga pertanian lainnya,
seperti rumah tangga usaha tanaman sengon sebanyak 2,82 juta rumah tangga atau meningkat 75,53 persen dibandingkan hasil ST2003.
Rumah tangga usaha ayam ras pedaging sebanyak 77, 15 ribu rumah tangga atau mengalami penurunan sebanyak 51.02 persen dibandingkan
hasil ST 2003. Namun, rata-rata ayam ras pedaging yang diusahakan per rumah tangga naik dari 1.409 ekor menjadi 3.285 ekor per rumah
tangga. Sementara itu, ikan nila merupakan jenis ikan yang paling banyak dibudidayakan oleh rumah tangga yaitu sebanyak 260,6 ribu
rumah tangga.
Subsektor Tanaman Pangan, Peternakan, dan Perkebunan merupakan subsektor yang banyak diminati oleh
petani di Indonesia, masing-masing berjumlah 17,73 juta rumah tangga, 12,97 juta rumah tangga, dan 12,77 juta rumah tangga. Subsektor
Perikanan merupakan subsektor yang masih belum banyak diminati seperti yang diharapkan, baik budidaya ikan (1,19 juta rumah tangga)
maupun penangkapan ikan (0,86 juta rumah tangga). Adapun subsektor lain, seperti Subsektor Hortikultura sebanyak 10,60 juta rumah
tangga, Kehutanan sebanyak 6,78 juta rumah tangga, dan Jasa Pertanian sebanyak 1,08 juta rumah tangga. Dari 26,14 juta rumah tangga
usaha pertanian ada sebanyak 31,70 juta orang petani.